Monday, December 23, 2019

Thank You, Rintik Sedu

Rintik Sedu, apa atau siapa? Tidak penting wujudnya kayak gimana, tapi yang jelas gue sangat berterimakasih pada semesta karena mempertemukan gue dengan podcast ini di Spotify. Kemarin malam. 

Sayang...cuma ada 8 atau 10 episode gitu. Ketika habis, gue jadi kepo ke media sosialnya. Ketemu akun Twitternya. "Oh yang ini orangnya," kata gue dalam hati tadi siang di kantor. "Kelahiran 1998, buset masih muda banget!"

Agak nakal ya dengerin podcast di jam kantor, tapi mari memaafkan diri sendiri karena hari ini bos udah cuti. Artinya gue bisa kerja lebih konsentrasi walau sambil pakai earphone dengerin musik. Alih-alih dengerin Rapot, podcast kesayangan gue itu, gue malah pilih Rintik Sedu ini. Dengerin lagi episode terakhir yang judulnya "orang sedih". Persis mewakili perasaan gue akhir-akhir ini. Anjir bocah kelahiran '98 bisa-bisanya punya pemikiran dan merasuki jiwa gue, manusia superior yang hampir kepala 30. 

Dimulai dari "Saya nggak tau mau ngomong apa". Dalam hati kecil gue nyaut, "Wah bakal random nih!" Makin lama, makin mewakili perasaan gue. Dengar setiap kata dari monolognya yang dirangkai cerdas, berima (sesuai kesukaan gue). Hebat orang ini, kata-katanya bisa jadi quote banget, padahal ngomongnya ngawur!

"Orang sedih itu nggak perlu saran, nggak perlu, nggak perlu pelukan, nggak perlu denger lagu buat ngerasa aman. Orang sedih, orang sedih cuma butuh tau kalo dia nggak sendirian." Terima kasih sudah mewakili perasaan gue. Sosok yang dalam diri ini kayaknya lagi sedih, tapi terlalu gengsi buat ngaku. 

Lebih hebat lagi, suara Rintik Sedu ini mampu membius. Bikin ngelamun, berhasil membuat gue berhenti sejenak dari kerjaan gue tadi. Padahal semalem waktu hujan deres, episode "orang sedih" juga udah gue nikmatin dengan seksama sambil rebahan. Tapi ya itu, suaranya terlalu candu. Percaya nggak, sambil nulis blog ini gue sambil pake earphone dengerin episode yang sama? :) Sekarang udah masuk ke episode "balik bentar" nih.. 

Udah ah, gue mo mau game di HP lagi. Post blog kali ini sebenernya hanya salah satu upaya gue menjadi bahagia. Iya 'bahagia', sebuah kata yang kayaknya udah lama nggak gue rasain. You know, bahagia yang benar-benar merasa BAHAGIA. 

Mungkin dengan menulis blog, gue menemukan lagi bahagia. Karena berbagi hal yang membuat gue bahagia. Sebuah aktivitas yang sudah lama banget nggak gue lakukan. Semoga menulis ini terapi yang beneran bisa membuat gue menemukan lagi bahagia yang sesungguhnya. 

Cheers!