Saturday, December 18, 2010

Someday

Jadi inget blog tetangga sebelah: Someday over the rainboooowww.... ah salah, itu somewhere!
Someday you just got my smile when you die. Kalo yang ini gue cuma sok-sok nyamain rima yang ternyata beda juga, antara -ei dan -ai.
Somedayung-dayung ke tepian. Lebih salah, pribahasa nggak pake dayung, tapi berenang. Kasian si pribahasa, dia makhluk primitif!!!

Someday:
Gue akan tinggal di luar negeri. Sebuah negara di Eropa. Target: Belanda atau Italia. Kenapa Belanda? Karena R, Rahasia!hahaha nggak lucu. Kenapa Italia: biar bisa jadi mafia, keren kan?

Gue akan bekerja untuk PBB. Traveling around the world. Bantu korban bencana sana-sini. Kalo bantu korban bisa cinlok. Kalo cinlok bisa bercinta. Kalo bercinta tidak boleh punya anak. Ah indahnya!
Kalo nggak kerja di PBB yaudah gue jadi travel writer aja. Keliling dunia-tulis blog dengan misi kemanusiaan-iklan banyak masuk-dapet tiket gratis dari maskapai-naik pesawat dengan tiket gratisan-mesin pesawatnya mati di atas laut-pesawatnya menukik tajam ke lautan-nabrak sekumpulan burung yang lagi transmigrasi-selanjutnya: semoga tidak berakhir tragis!

Gue akan menikah kontrak dengan tanpa anak. Gue itu pembosan. Jadi selalu butuh penyegaran, termasuk dalam hubungan. Yang bertahan lama, gue yakini orang yang mampu memberikan penyegaran pada gue setiap hari. Dengan tanpa anak. Anak itu cuma lucu sampe umur 5 tahunan. Setelah ABG akan susah diatur, yaudah buang aja tuh anak!

~> Intermezo dikit: Kenapa Presiden nggak tanam chip aja di tubuh TKI dan TKW, ya walau katanya kalo pasang chip di tubuh itu tanda-tanda mau kiamat. Di chip itu dipasang indikator yang dipantau oleh kedutaan besar. Jadi chip ini semacam game the Sims. Kalo capek kerja atau disiksa majikan jadi merah, kalo diberi makan banyak atau diajak bercinta oleh majikan jadi pink. Intermezo selesai <~

G
ue akan jauh lebih kurus dari sekarang. Sekarang aja udah kurus, maka ditahun-tahun yang akan datang gue akan lebih kurus. Kalo dengan tinggi gue yang semampai ini, menurut lo berapa ukuran proporsionalnya??? beneran nanya nih!

Gue akan tinggal di sebuah rumah kayu di tepi pantai. Dimana setiap akhir pekan gue menghabiskan petang bersama pasangan gue, menatap terbenamnya matahari dari atas yacht. Rumah dengan dapur kecil, tapi cukup untuk kita masak-masak ringan sebelum kita nonton DVD bareng. Perapian kecil di ruang santai berparket, tanpa kursi tapi penuh lemari buku. Cuma ada satu kamar minimalis, semua warna putih. Dengan kamar mandi berhias batu-batuan alam, batu granit, batu apung, batu bara, simanjuntak, sinaga, parangin-angin.

Udah ah gue capek nulisnya.

Yang bener dari tulisan ini cuma kalimat awal doang. Setelahnya gue "nglindur," kalo kata orang Jawa.

0 comments:

Post a Comment