Seharusnya tulisan ini ditulis
tepat setelah gue selesai nonton. Tapi sudah kepagian, karena gue nonton Sabtu
jam 11 malam dan besoknya gue masuk karena mau pilih baju untuk pemotretan.
Jadi, karena Fikri ngajakin
nonton The Fault In Our Stars ya oke deh, gue ikut aja. Ini kayaknya
film baru,
karena pemutarannya hanya midnight. Blitz Teras Kota jadi pilihan gue, Fikri, dan Anti buat
‘mendayu-dayu’ di film ini.
Eh iya, kalau gue cerita film
ini, jadinya gue spoiler ya? Haha. Tapi sudah seminggu juga sih, jadi yaudahlah
ya. Ini pendapat gue tentang The Fault In Our Stars.
Gue tahu film ini, karena gue
sudah duluan download lagunya Ed Sheeran yang jadi soundtrack film ini. All of
The Stars judulnya. Asal tahu lagu ini dari mana persisnya, gue lupa. Mungkin
dari chart Billboard atau radio di Indonesia. Lagu ini cocok banget buat yang
long distance relationshit, iya relationshit...(enggak enak kan rasanya
jauh-jauhan sama pacar? I’ve been there). Lagu ini galaunya luar biasa! Haha
taek lebay.
Film ini story-nya biasa banget!
Asli deh. Gue hanya melihat, dua anak muda jatuh cinta, saling mengisi,
manis-manisnya pacaran, terus ada sakit hati, tapi ujung-ujungnya juga
(sedikit) happy ending. Meski dibalut dengan tokoh yang ‘tidak sempurna’, tetap
aja ada kurang gregetnya, IMO.
Penonton di Indonesia, Melayu yang
senang dengan alur drama romantis mendayu-dayu, pastinya suka dengan film ini. Karena
ibu yang nonton di samping kiri gue aja sampai buang ingus berkali-kali,
kayaknya doi terisak deh *yawn*
Hazel Grace Cakep kan? :D |
Jadi kenalan dulu lah ya lo pada
sama tokoh di film ini. Namanya Hazel Grace. Cantik asli, cantik! Gue suka
pipinya yang merah merona dan rambut pendeknya yang blonde. Hazel ini penderita
Kanker Tiroid. Jadi waktu masih usia 12 atau 13 tahun gitu dia dioperasi dan
hampir mau mati. Batal mati tapi.
Batal mati malah bikin Hazel
Grace ini susah hidupnya sih. Karena dia harus bawa-bawa tabung oksigen untuk
selang udaranya dan enggak jelas hingga kapan dapat bertahan hidup. Sampai
akhirnya si Hazel ketemu dengan Augustus Walters (gue yakin di Leo!) di tempat
peer group penderita penyakit yang enggak umum terjadi.
Mirip ga sih? Mirip. |
Dengan gaya cuek, santai,
kepedean, dan cerianya Augustus, Hazel yang awalnya enggak mau kasih harapan
untuk hubungan yang lebih dari temenan karena sakit yang dideritanya. Lama-lama
malah luluh. Terus mereka pacaran, seneng-seneng, sampe akhirnya Augustus
meninggal duluan karena kanker juga. Kanker yang buat Augustus ini kehilangan
satu kakinya dan harus diganti dengan penyangga besi di balik celananya.
Okay? Okay. |
The way they show a love juga
menarik banget. Itu sih pesan yang paling gampangnya. Tapi namanya lagi jatuh
cinta, ngasih yang terbaik, oke, dan keren itu gampang banget kalau di film.
Kalau di kehidupan nyata sih wasalam lah...
Dan gue juga suka bagian
perjalanan mereka ke Belanda untuk ketemu penulis buku favorit Hazel.
Belandanya itu lho! Bikin gue makin pengen ke sana. Lagu-lagu di film ini
oke-oke banget juga, gue sih suka. Mau download sealbum, haha.
Oh iya, lucu juga sih editingnya.
Kayak tampilan tulisan saat Augustus dan Hazel ngobrol via sms. Itu keren
menurut gue :)
Kalau gue sok-sok a la IMDB, film
ini gue kasih 6 dari 10. Abis jalan ceritanya biasa banget!!
setujuuu, emang biasa bangett >_<
ReplyDeleteterlalu manis ceritanya, karena di dunia ini enggak ada yang semanis itu #sokyakin ahaha :)
Deletebelum nonton nih gan... >.<
ReplyDeleteAgen Bola