Monday, January 7, 2013

Meat Lovers

The Andakar's Steaks
Memang deh selalu, yang unplanned well malah kesampaian, kejadian. Kegiatan yang tanpa rencana ini baru aja kejadian tadi. Eh, kalau seinget gue sih nggak direncanain, tapi ternyata gue ngilindur... Sekar berhasil menunjukkan BBM gue yang ngajak doi ke ANDAKAR hari Minggu, padahal perasaan nggak pernah janji. Ah ya sudahlah, udah kejadian juga. Dan gue punya sharing information buat yang nggak sengaja googling Andakar atau emang iseng banget numpuk pahala dengan baca tulisan gue, nyehehehe...
Just info aja, gue makan di Andakar sama temen gue yang gendut tukang makan namanya Sekar. Doi mantan mahasiswa berprestasi, meski berprestasi tapi hingga saat ini doi masih sendiri. Sungguh perlu puk-puk sepertinya...ayo yuk bikin gerakan puk-puk perut Sekar yuuuukkk... *eh jangan bilang dia gue nulis ginian ya, nanti gue nggak dikasih traktiran random sama doi lagi. Gue yang susah...* 


Emang dasar Sekar, kalau soal makanan aja inget. Padahal gue lupa pernah ngajak dia makan ke Andakar hehehe. Janjian jam tujuh yang akhirnya sama-sama dateng jam setengah delapan hehehe... Soal lokasi yang kebetulan kami pilih di Warung Buncit bukan karena tak beralasan, alasannya karena tidak ada tempat yang lebih terjangkau daripada Warbun itu. Gue yang abis liputan dari Jakarta Timur dan doi dari daerah Jakarta Pusat, ketemuannya di Jakarta Selatan, nah emang random kan... Lebih random lagi akhirnya gue makan 700 gram iga panggang dan Sekar makan dua piring daging bakar, jadilah kami Meat Lovers. *emang udah meat lovers juga sih sebelumnya, sering kongkow makan steak di Holycow Senopati ituuu...

Andakar's Barbar Ribs, 85K.
Pertama liat menu, hmm...oke terjangkau! Nggak jauh bedalah sama Abuba jaman beuhela (karena gue nggak tahu sekarang harga steak di Abuba berapaan, udah lama nggak makan di Abuba) dan jauh lebih murah daripada Holycow... Melihat angka 700gram yang ada di menu, pilihan gue langsung mantap ke Barbar Ribs. Kata embaknya, itu masaknya rada lebih lama dari kambing guling pesenan Sekar. Eh ternyata malah lebih duluan sampe punya gue dari pada punya si gendut. Pas itu piring dateng, gue lihat bongkahan daging setebal dua ruas jari tangan dan itu doeble dagingnya!!!Jauh lebih besar dari pada Iga Panglima yang 600gram tapi banyakan tulangnya, walau dagingnya Iga Panglima tebel juga sih... tapi kalah tebel sama pesenan gue di Andakar ini, feels so much win :D Dagingnya mudah dipotong dan tekstur iganya nggak bias, berasa banget serat-seratnya...top!
Oh ya, tulangnya hanya satu. Panjang tulangnya paling 20 sentimeter dan tebalnya setengah sampe satu sentimeteran lah... Nah tuh disajikan sama kentang goreng dan sayuran, standar... tapi yang menyedihkan, sayurannya ini berasa belum matang!! Errr... jagungnya keras, buncisnya berasa keras. Tahu dong bedanya keras belum matang sama segar walau sudah ditumis? Berasa banget pokoknya...iyuh. Tapi kentang gorengnya oke lho :) Yang asiknya lagi, ada tiga saos yang ada di meja makan. Saos tomat, sambal, dan BBQ... plus, ini nih yang menarik menurut gue, ada tambahan botol mayonaisse!!! Jarang-jarang lo makan daging bakar pake mayo, ya nggak?! Tapi setelah gue coba, ternyata rasa mayonaisse-nya nggak ngeblend dengan daging bakar yang sudah dilumuri saos BBQ itu. FAIL.

Sirloin Lokal, 45K.
Gue sempet cobain daging kambing guling dan Sirloin lokal pesenan Sekar. Untuk kambing gulingnya, masih kurang kuat rasa bumbunya meski dagingnya empuk dan mudah dikunyah. Kalau menu Sirloin lokalnya juga enak. Kalau Sirloin ini bumbunya berasa, tapi ukurannya itu menurut gue termasuk tipis... 

Dari tiga menu itu yang menurut gue layak coba adalah Barbar Ribs. Please, kalau lo bukan tukang makan besar atau perutnya lagi kosong banget banget, hindari pesan Barbar yang porsinya emang buat orang yang makannya barbar brutal ini. Karena asli lo bakalan kenyang b.u.a.n.g.e.t.s.s.s....

Kata kasirnya, Andakar ini udah sejak tahun 2008 beroperasi dan sampe sekarang masih belum bisa di franchise gitu... Jadi tiga cabang di Jakarta Selatan dan satu di Jakarta Timur ini masih otentik dipegang sama pemiliknya. Oh iya buat pembayarannya bisa pake kartu kredit atau debit. Gue sendiri coba pake debit BCA dengan minimum payment 100 ribu yang udah mereka tetapkan (untuk credit card limitnya juga sama, 100 ribu). Yah, kalau makan berdua dapetlah bayar pake kartu duluuuu....
Mengenai tempatnya. Kalau yang di Warung Buncit sih nyaman ya, ada teras dan ada indoornya juga. Bersih, nggak ada nyamuk dan lalat, dan kalau duduk di luar bisa sambil liat bintang di langit cerah.

Buat gue, soal rasa memang masih lebih mewah Holycow atau Iga Panglima (Gandaria). Tapi untuk harga gue boleh bilang jujur Andakar ini sangat murah... ya kalau mau pembuktian dari tulisan gue ini silakan datang langsung ke resto mereka. Alamatnya coba klik link website ini. Penilaian gue buat Andakar 8 dari 10 deh...

SELAMAT JAJAL ANDAKAR (Aneka Daging Bakar) STEAK!!!

Menunya Andakar kakaknyaaa...semoga dapat jadi refensi yang sesuai bajet ya

0 comments:

Post a Comment