Monday, February 24, 2014

Urus BPJS Tangerang. Be Smart!

Jadi ya jadi gue mau cerita sedikit aja nih tentang riuhnya birokrasi dan sistem mendapatkan layanan kesehatan dari negara di Tanah Air tercinta, Indonesia ini. Minggu lalu, gue akhirnya memilih untuk mendaftarkan diri secara manual di kantor Badan Penyelenggara Jasa Sosial (BPJS) Kesehatan cabang Tangerang.

Semuanya ini diawali dari adek gue, sebut saja namanya Safira, harus terdaftar sebagai peserta BPJS agar masih dibiayai kesehatan oleh kantor lama bokap. Di kantor lama bokap itu ada istilah “Jaminan Hari Tua”. Nah Safira ini lah yang kalau sakit, masuk rumah sakit, dan berobat mendapat penggantian biaya. Sedangkan gue enggak. Iya, karena gue anak pungut. Enggak deng!

Oke lupakan drama gue tentang anak pungut.

Setelah semalaman berusaha berkali-kali (sampai ganti browser) untuk mendaftar secara online di www.bpjs-kesehatan.go.id dan gagal, karena keluar semacam kode-kode eror, Rabu siang jam 14.00 WIB gue samperin tuh kantor BPJS di Tangerang.

Si eror yang bikin hari Kamis gue kelabu nungguin BPJS seharian

Lokasinya pas persis di seberang Tangcity Mall. Hmm, kalau ancer-ancer dari arah Serpong nih, Tangcity ada di sebelah kanan lo. Sampai jalan yang terbelah dua ke fly over atau yang ke arah jalan Kisamaun, lo ambil yang lurus, jangan naik ke flyover. Sekitar 500 meter dari situ ada taman kecil di sebelah kiri, yaudah pas banget dah itu kantor BPJS Tangerang di situ. Kata orang-orang di situ, itu dulu bekas kantor Askes.
Masih belom kebayang juga lokasinya? Lo tanya aja deh sama orang di mana Bank BTN, kalau ternyata lo udah sampe Yupentek, berarti lo udah kelewatan dikit.

Dari rumah jam 14.00 WIB, perjalanan 30 menit. Sampai di lokasi 14.30an WIB, kantor udah rada sepi...dan jorok. Karena sampah kertas ada di mana-mana, kursi udah tidak teratur rapi lagi. Feeling gue, “Wah cakep nih, udah pada kelar, berarti cepat lah ngurusnya.”

Sebelum masuk ke lobby lantai 1, gue baca dulu di kaca kantor itu, ada banyak tempelan. Tempelan nama-nama klinik yang menerima layanan BPJS di Tangerang dan Tangerang Selatan. Ada juga prosedur pendaftaran BPJS yang muter dari lantai 1 ke lantai 2, balik lagi ke lantai 1.  Pas gue lihat-lihat, emang kantornya sempit banget sih!

Ada kotak nomor pendaftaran. Ada 3 tombol, pertama dinamain pendaftaran, kedua PNS, ketiga rujukan. Karena jelas bukan bertujuan untuk nomor 2 dan 3, maka telunjuk gue ini meluncur dengan bebasnya ke tombol hijau nomor 1. Dipencet, eh diem. Dipencet lagi, tetep ga keluar kertas. Dipencet nomor 2, keluar kertas selebar struk parkir dengan tulisan 123-B. Oke, berarti kertas pendaftarannya habis.

Langkah selanjutnya tanya satpam, kalau mau daftar gimana? “Harus pagi mbak ke sininya. Besok aja balik lagi jam 5.” Bujug, jam 5 pagi. Bercanda keleus. Lontang lantung akhirnya balik ke parkiran. Dirundung kecewa dan bimbang sama jawaban satpam. Pernyataan serupa diutarakan kang parkir, “Besok jam 4 ke sini. Ambil nomor antrian.” Ini lebih gila! Sekalian aja gue Subuh atau buka tenda di sini.

Oke fine, besok gue datengin pagi-pagi. Kalau gitu sekarang gue ambil aja dulu formulir pendaftaran yang ada 2 lembar di meja depan kantor BPJS itu. Diisi di rumah, tempel foto. Biar besok tinggal antri.

Keesokan paginya. Gue kebangun jam 5 pagi. Enggak pake mandi, hanya cuci muka dan sikat gigi, minum air dikit, langsung tancap gas. Jalanan lenggang, ya iya masih jam 5 pagi. Sampai di kantor BPJS Tangerang emang udah banyak orang. Gile, pada subuhan beneran di sini kali ya.

Ternyata ada yang lebih gila lagi, ada satu meja yang dikerubungin banyak orang. Lagi pada daftar! Dan nomornya di angka 100an!! Orang gila. Pada dateng jam berapa sih?! Daripada berdesakan, gue milih melipir ke samping ibu yang mendata pendaftar. Cukup dengan nada pelan yang gue hembuskan di samping telinganya, “Ibu, saya Mita dan Safira.” Dia noleh dan langsung nulis nama gue di nomor 206 dan adek gue nomor 207. “Diinget ya nomornya! Diinget! Nanti maju pas dipanggil!” ibunya masih teriak, padahal gue di sampingnya. Emang hectic banget sih meja pendaftaran itu.

Pertanyaannya, gue yang sampe jam setengah 6 aja itu bisa dapet nomor 200, terus yang mengisi TOP 10 itu siapa, HAH??? Ternyata, usut punya usut, mereka yang dateng jam 23.00 WIB ke kantor BPJS. Dateng selarut itu bisa daftar, tulis nama di kertas yang disediain di meja satpam. Abis itu pulang lagi ga masalah. Edan.

Jam 07.00 WIB mulai dibagiin kertas nomor pendaftaran selebar struk, diverifikasi data formulir sudah terisi semua atau belum, dan klinik yang dipilih untuk berobat nantinya. Nomor gue pun menyusut, dari 206 jadi 166-A. Jauh. Itu karena ada yang dipanggilin tapi orangnya enggak muncul. Perjuangan masih panjang.

Kalau menurut prosedur, setelah dapat nomor lo ke lantai 2 untuk serahin berkas ke petugas. Petugas nantinya akan masukin data ke komputer, lalu mencetak struk berisi virtual account bank Mandiri, BNI, dan BRI atas nama lo. Baru dari situ lo bayar tunai ke bank, lalu yang terakhir cetak kartunya di lantai 1.

Sumpah ya, ini proses terlama. Dari jam 07.00 WIB sampai jam 11.00 WIB gue hanya duduk nunggu dipanggil nomornya biar berkas gue ditangani. Selama itu ngurut dari nomor 1-A sampai 100-A. Itu baru 100-A nomor ya, karena akhirnya nomor 101-A sampai 150-A ditangani orang dalem kantor biar cepet. Jadi dibagi dua gitu berkasnya. Biar cepet. Gue nomor 166-A, kebagian setelah 101-150A kelar. Akhirnya jam 15.00 WIB gue baru bisa dapet struk virtual account.


Gue buru-buru ke ruko-ruko bank di Tangcity yang untungnya lengkap, semua bank ada. Dan BNI masih melayani nasabah sampai jam 16.00 WIB. Bayar layanan kelas 1, Rp59.500. Dapet tanda pembayaran, balik lagi ke BPJS. Dengan dicetaknya kartu BPJS yang dilaminating, selesailah perjalanan gue. HUHHAH!!!

Apa pelajaran dari cerita gue ini?

MENDAFTARLAH SECARA ONLINE SODARA-SODARA!
Karena pas gue nunggu masukin berkas yang lamanya aduhai itu, ada yang berhasil mendaftar via online pada Sabtu malam. Dan kemarin malam, gue coba emang ga eror sih. Sial, jadi intinya hindari daftar hari kerja! Tapi kalau berhasil coba aja.
Kalau berhasil daftar online. isinya ginian ya.

Keuntungan lainnya, kalau daftar online tidak ikut ngantri dari pagi. Rombongan ini akan masuk ke rombongan PNS. Lagipula, dengan online lo enggak akan isi formulir kotak-kotak dengan manual. Jadi jangan mau capek untuk urus dokumen yang menggunakan birokrasi kalau sudah tersedia jalur online-nya.

Selain BPJS online, paspor juga udah online. Oke. Lo pembaca blog gue adalah orang pinter. oke, orang pinter. jangan mau dibegoin prosedur manual!

0 comments:

Post a Comment