Saturday, October 19, 2013

Museum Week

Kalau gak karena JakPost, gue ragu museum bisa masuk mall
Ini dia bahan yang gue sudah mau tulis sejak lama tapi belum sempat ketulis beneran di blog karena enggak ada waktu. Alasan paling klise, tapi sebenernya karena kebanyakan ke distract main modoo marble sama ngantuk setelah pulang kerja. 

Jadiii... ini adalah hasil jalan-jalan gue ke gedung sebelah kantor. Di main atriumnya Senayan City akhirnya ada sebuah acara oke yang gue sempatkan banget dateng selepas kerja di Polda. Awal lihat bagian depannya pintu masuk Museum Week, gue langsung mikir, aduh biasa banget, set pamerannya mirip Museum Fatahillah di Kota Tua. 


Tapi ternyata pengisi stan pamerannya beragam banget! Ada sekitar 17 stan dengan sebuah panggung di tengahnya. Stannya itu mulai dari museum yang udah berulang kali gue datengin, sampai yang sama sekali gue belum pernah dengar namanya. 

1. Museum Harry Darsono 
Nama "Darsono" emang udah familiar di telinga gue. Tapi kok nama depannya beda ya? Yang gue tahu itu Poppy Darsono, seorang perempuan setengah baya yang sosialita dan sering muncul di TV (dan eh ternyata adalah perancang baju terkenal). Nah Harry ini ternyata adiknya Poppy Darsono yang kondang itu. Pas gue inget-inget lagi, gue pernah denger sih tentang adiknya ini. Pas main ke stan museum adiknya ini, gue baru tahu kalau sosoknya gitu, pakai kacamata, udah paruh baya juga.

Museumnya ini di Cilandak, Jakarta Selatan. Sekali-kalinya gue liputan ke Cilandak, itu juga ke polseknya ketemu Pak Sungkono. Kalau enggak makan di Citos. Tapi ternyata di Cilandak itu ada museum yang arsitekturnya aja tuh (kayaknya-karena belum lihat langsung) udah  keren banget. 
Harry Darsono
ini bikin museum di bagian paling atas rumahnya. Rumah yang sekaligus museum ini terinspirasi dari gambaran tangan Harry Darsono sewaktu tinggal di Perancis (apa Austria gitu, lupa). Kata penjaga stannya, umur 9 tahun dia yang mengidap suatu penyakit, iseng gambar-gambar bangunan. Pas gedenya dia nemu lagi hasil karya waktu kecilnya itu dan langsung diwujudkan dalam bentuk rumah. Jadi arsitektur luar rumahnya itu kayak bangunan kastil gitu. Sadeeess...

Isi museumnya apaan? Baju-baju hasil rancangannya, benda-benda keramik kayak cangkir gitu yang dia buat, kristal (kristal broh kristal!), ada juga beberapa koleksi hadiah dari tamu-tamu bule yang ke rumahnya. Yang paling yahud sih menurut gue ada piano klasik. Katanya penjaga stan, piano itu dirancang Harry Darsono sendiri. 

Masuk ke museum di Cilandak ini memang tidak dipungut biaya, tapiii... enggak seperti museum biasanya yang terbuka untuk umum. Museum Harry Darsono ini harus ijin terlebih dahulu alias reservasi untuk berkunjung. Cara reservasinya? Gue punya kartu namanya tapi lagi ketelisut. Tak goleki sek yo!

stan pamerannya (Museum Week 2013)
2. Museum Sumpah Pemuda
Dari peristiwa Sumpah Pemuda apaanya sih yang paling lo inget kali pertama? Kalau gue sih karena tanggal 28nya aja.... bulannya apaan juga gue lupa, hehe. Tapi kalau disebut tanggal 28 Oktober 1928 itu adalah kumpulan para pemuda 'jong' buat 3 "Kami adalah bertanah air satu, tanah air Indonesia" sih gue inget.

Nah, waktu news week itu Museum Sumpah Pemuda membawa replika biola WR Supratman yang kali pertama mainkan Indonesia Raya. Dan ternyata, lirik Indonesia Raya itu sudah 3 kali mengalami gubahan alias perubahan. Dan juga gue baru tahu, kalau lagu yang dinyanyikan waktu pengibaran bendera ini ada 3 bagian.

Selama ini, yang kita nyanyikan waktu upacara itu hanyalah part pertama dan gubahan ketiga alias terakhir.

perhatiin liriknya deh...

Sama, yang ini juga ada kata-kata yang beda...


3. Museum Tekstil
Yang juga akhirnya menarik minat gue paling akhir adalah Museum Tekstil yang belum pernah juga gue samperin hehe. Gue tahu sih, letaknya itu dibelokan yang ada di jembatan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Tapi emang belum pernah sempet ke sana, gimana dong... :D

Gue pernah dapet informasi, di Museum Tekstil ini kita bisa ikutan membatik pakai canting gitu. Canting itu yang serupa cangklong, alat penghisap tembakau jaman dipakai opa-opa gituuu...

Di Museum Week, gue liat ada beberapa tanaman yang jadi bahan baku tekstil kayak kapas, dan juga ada alat tenun gitu.



4. Museum Wayang!
Ahhh...museum ini yang selalu kelewatan kalau lagi main ke Kota Tua!! Sudah ada kali ya lebih dari ke Kota Tua, tapi baliknya ke Museum Bank Mandiri atau Bank Indonesia lagi. Itu lagi-itu lagi, entah lagi dalam suanasa pengen main-main atau ngajak 'yang-dulu-pernah-hampir-ada-kejelasan-tapi-akhirnya-enggak-jelas-juga'... you know who lah... haha oke om, stop menggalau mehehe.

Gue lupa siapa aja yang jadi patung wayang golek ini, kisahnya apa, gue lupa. Tapi yang jelas wayang golek ini bagus deh, seakan hidup gitu. Mantap juga pengerajin di Indonesia...

Di pameran, wayang kulit juga dipamerin. Tapi teteup, gue enggak nanya siapa tokoh wayang itu hehe.


5. Monumen Nasional (Monas)

Gue udah pernah dong ke Monas...yuhuu. Ah itu dulu juga merengek-rengek minta ke Monas waktu baru aja tinggal di Tangerang. Ya rasanya kurang afdol gitu kalau udah sampai di (sekitar) Jakarta tapi enggak pernah lihat atau foto di Monas.

Tapi Monas ya gitu aja, cuma ngantri, naik lift, lihat Jakarta dari atas Monas, bisa juga pas lihat pakai teropong, tapi waktu gue dateng, teropongnya lagi rusak. Gitu deh... Enggak menarik banget.

Hmm...sebenernya ada juga sebuah ruangan yang berisi lembaran Proklamasi segede gaban dan suara Soekarno lagi baca pernyataan kemerdekaan Indonesia itu pada Jumat (17 Agustus 1945) di Jalan Pegangsaan Timur 56.

Tapi emas yang ada di top of Monas itu ternyata menarik, ada ceritanya! Soal sepasang alat yang sangat Indonesia sekali yaitu Alu dan Lumpang yang katanya Monas dimiliki tiap pribumi bangsa, khususnya di desa. Lingga dan Yoni namanya, diibaratkan kehidupan abadi yang ada negatif dan positifnya.

Bukan emas, dari plastik kok. Amaaaan..
Yah...harapan gue, museum semacam ini kembali diadakanlah, di tempat yang adem kayak mall. Bukan kayak di lapangan Museum Fatahillah yang panas gitu... Dan semoga juga kedepannya ada banyak museum, kayak dari luar kota yang ikutan gabung...Aamiin. 

0 comments:

Post a Comment