Tuesday, July 2, 2013

THINGS I MENTIONED AT THE TRAIN

Kalau pergi kerja, I mean at the weekdays, gue lebih senang untuk naik di gerbong paling depan atau paling ujung setiap rangkaian gerbong. Karena ujung rangkaian itu memang disediakan bagi wanita dan efeknya lebih bisa nafas daripada di gerbong biasa. Gerbong biasa alias campur cewek dengan cowok itu biasanya mepet-mepet banget, mana ACnya kadang nggak berasa, sampai tempat kerja keburu bau keringet duluan. Padahal naik kereta AC!!

Selama perjalanan 30 menit dari Stasiun Rawabuntu ke Palmerah gue memperhatikan banyak hal. Mulai dari omongan antar mbak-mbak pekerja yang gosipin masa sekolahnya (ternyata satu almamater, beda angkatan -_-“) sampai ...



  1. Ibu-ibu atau mbak-mbak pekerja lebih senang pergi kerja dengan sepatu santai. Ternyata sepatu sandal Crocs model Kadee paling sering gue temui terpasang di kaki mereka. Mulai dari yang warnanya one tone yang menandakan (kemungkinan) Crocs original. Atau yang bagian tali belakangnya hijau tapi selop depannya pink, yang ini udah dapat dipastikan aspal (asli tapi palsu, bisa didapatkan di Pasar Modern BSD karena emak gue juga make haha, uh yeah).Gue mungkin bisa paling agak beda karena pakai sepatu keds running yang modelnya (juga agak) cowok banget.
  2. Kalau kursi sudah penuh, ternyata masih lebih banyak yang milih berdiri dengan bersender. Pilihan senderannya bisa di samping pintu gerbong atau sekat pembatas ruang penumpang dengan masinis. Gue sih termasuk yang tipe ini nih :D Dalam perjalanan relasi Serpong – Tanah Abang, dua sisi pintu gerbong hanya akan terbuka saat naik turun penumpang di stasiun Sudimara dan Pondok Ranji. Alasannya kenapa, gue nggak tahu.
  3. Kalau lo pendek, tapi sialnya naik kereta dari stasiun yang tinggi peronnya lebih rendah dari lantai gerbong, ada baiknya memilih kedua pintu tengah dari empat pintu yang ada. Karena hanya di situ aja yang ada ‘pancian’ alias bantuan anak tangganya.
  4. Ada dua rangkaian Commuter Line yang eksis di Serpong - Tanabang. Pertama bergaris merah-kuning dan yang kedua garis biru-kuning. Untuk garis merah-kuning, jumlah gerbongnya lebih banyak dari pada yang biru! Jadi kalau pas kereta dateng udah lihat depan gerbongnya merah, berarti gue harus naik dari agak ujung untuk dapet gerbong wanita. Dan sialnya lagi, untuk tiap jam keberangkatan, we cannot predict which train is coming.
    Ada Biru-kuning, ada merah-kuning
  5. Sekarang sudah gunakan sistem baru, e-ticket! Gue sendiri pengguna kartu multi trip dan menurut gue ini lebih cepat dari pada single trip. Why? Ketika lo sampai di tujuan dan hendak keluar dari peron, memasukkan tiket ke mesin lalu mesin memproses itu takes time. Dan ternyata pakai multi trip juga tersendat antrian orang yang single trip. Intinya, masalah ada di jumlah gate keluar masuk yang masih minim. Lo kata aja di Palmerah, yang banyak banget orang turun hanya ada tiga gate. CK!!

0 comments:

Post a Comment