Wednesday, July 25, 2012

Pass

Hello #mynameis Sware. My first name is Mahasi and my last name is Visian. So my status is mahasiswa revisian! :)


Akhirnya lewat juga masa diuji, disidang, ditanya-tanya walaupun lebih banyak masukan sarannya dari pada ketiga hal itu. Selama sidang gue nggak sama sekali merasa deg-degan. Mungkin karena sudah tahu sejak awal siapa pembimbing gue, jadi nggak mungkin dia jadi penguji. Lebih bersyukur lagi ketika tahu siapa pengujinya. Atau nggak deg-degannya gue ini karena udah terlalu muak dengan skripsi, teori, uji-uji kuantitatif. Makin pede lagi karena "pasti lulus" karena...itu deh. Udah nggak usah mikir yang aneh-aneh gue nyogok penguji atau gue mengancam akan loncat dari Monas, pokoknya gue santai banget kemarin ujian. Bahkan lebih santai dari pada gue menghadapi UAS tiap semester. Damai... 


Akhirnya statusnya berubah jadi mahasiswa lulus bersyarat. Syarat revisi. Kok gue nggak puas ya. Karena revisiannya banyak, hampir semua bagian. Malah dapat dibilang ini adalah dibongkar semuanya. Gue nggak puas. Karena merasa yang gue kerjakan ini salah. Tidak seperti sepatutnya skripsi tentang kepuasan penonton pada umumnya. Mencari kambing hitam, jawabannya adalah penguji gue. 

Di proses pengerjaan skripsi ini, gue sempet rancu skripsi ini mau dibawa ke mana. Karena dospem dengan gampangnya memudahkan skripsi gue, mengharuskan gue eksplanatif padahal keyakinan gue ini hanya penelitan deskriptif. Padahal jika ingin eksplanatif bukan sekedar cari rata-rata kepuasan tapi seenggaknya menghubungkan X dan Y atau cari pengaruh X terhadap Y. Atau penggunaan rumus-rumus uji, nggak hanya cari rata-rata tapi ada Pearson dkk. Kayak contoh-contoh di skripsi lainnya. Ini yang buat gue sebenernya nggak puas. 

Setelah ujian, gue dapet pertemuan pertama dengan penguji gue. Sekarang doi pembimbing gue. Dan akhirnya skripsi gue direkonstruksi jadi "mencari hubungan". Sialan. Sejak awal gue udah nulis rumus hubungan Pearson tapi dengan santainya dospem gue bilang dihapus aja, dihitung pake uji T aja. Sekarang gue harus masukin lagi. Pecah lagi konsentrasinya, mikir lagi. Sialan emang. 

Tapi dari pada kalo gue ngerjain dari awal, ganti apa apa dan apa sehingga harus sidang ulang, maka rekonstruksi ini yang terbaik. Yap, apapun harus disyukuri. Sama kayak gue masih bisa naksir adek kelas yang mendadak muncul lagi #eh Semoga cepet kelar karena gue mau mudik brooooohh..

0 comments:

Post a Comment