Wednesday, May 23, 2012

How random is it?

Gue nggak tau seberapa randomnya hidup gue. Gue nggak punya takarannya. Semua terjadi mungkin sespontansitas itu. Lalu semua menjadi blur, sangat blur, suram sekalian.

Hari ini seperti kemarin, gue online lagi di Facebook. Liat sepintas siapa yang ada di news feed. Munculnya random, kemarin ada rentetan orang yang baru ganti foto, hari ini ada upload-an foto buah salak yang ada pesawat nabrak *dikira lucu kali, menurut gue sih enggak*, ada juga postingan status dosen yang bilang tentang isi majalah Tempo hari ini - terkait dengan berita Sukhoi juga. Segitu randomnya apa yang gue lihat di Facebook gue? 

Kemarin gue ngucapin selamat ulang tahun ke beberapa teman Facebook, dari yang gue kenal sampe yang emang tau di Facebook aja. Semua rata gue ucapin selamat ulang tahun. Tapi hari ini gue dengan randomnya nggak ngucapin yang pada ulang tahun di Facebook. Gue nggak ngerti apa dorongan yang bikin gue males ngucapin yang sekarang, padahal nama yang muncul sama randomnya, bukan orang yang gue kenal baik sehingga gue hapal hari ulang tahunnya dan gue sengaja ke Facebook buat ngucapin di wall-nya. 

Mendadak dengerin Boyce Avenue juga random. Awalnya hanya penasaran sama Stephanie Dan yang cover Marry Me-nya Train, jadi lanjut ke artis-artis Youtube lain yang main accoustic. Sekarang malah udah lagu ke 47 dari playlistnya Boyce Avenue *dan gue merasa sesal tidak nonton mereka waktu L.A Indiefest tahun lalu*. Sebenernya bisa aja pencarian berhenti setelah pencarian lagu Marry Me itu gagal. Tapi kenapa gue terusin?

Tidur jam 2 dini hari, terbangun jam 11 siang. Beberapa hari terakhir selalu begitu. Atau kadang tidur menjelang subuh, orang udah pada adzan di masjid, gue baru nonton film bokep buat persiapan tidur. Kalau gitu, bangunnya menjelang ashar.

Keadaan yang gue salahkan. Siapa suruh skripsi ini berlarut-larut dan buat gue berasa jobless *tapi emang beneran jobless sih* harusnya bukan alasan, harusnya biar jobless tapi bukan pemales. Kalau udah gitu, kegiatan gue dapat jauh lebih random. Kadang mendadak langsung makan, kadang mandi dulu, nggak jarang malah tidur lagi. *yawn*.

Jadwal dan rencana yang sampai pada tindakan. I got a problem with that. Diamnya gue punya sejuta rencana tapi geraknya gue blur. Balik lagi ke random. Bukan karena terbentur realita tapi karena ada yang lain yang mendadak jadi spontansitas.

Kadang gue pikir betapa enaknya berspekulasi, berlaku spontan, tanpa rencana, menerima yang ada di depan mata nanti. Betapa enaknya hidup nomaden, betapa hebatnya pindah meliput dari satu lokasi ke lokasi lain dalam waktu singkat.

Selanjutnya gue pikir terlalu "liat-nanti" nggak dapat terus dipegang. Harus ada rencana, nggak terus-terusan random. Rencana yang sampai akhir, tindakan yang benar. 

ini apaan sih?!
Gue bingung, apa yang menggerakan gue berubah dari rencana yang sudah di angan. Bahkan beberapa rencana yang sudah ditulis, dibaca-baca setiap saat. Apa karena terlalu mudah terpengaruh ya? Terlalu labil? Tidak pernah fokus? Iya, kali. 


0 comments:

Post a Comment