Tuesday, June 22, 2010

Selamat Ulang Tahun Papa

Aku nggak akan nulis ucapan terima kasih buat papa, karena nggak akan cukup juga ber-post-post untuk ngurutin itu semua. Too much and priceless, Pa. Yang penting aku udah pernah ngerasain dan terus akan mengamalkan ilmu dari papa.

Dulu, dua tahun lalu. Aku sholat 5 waktu seharian, doa sana-sini, berharapnya papa dateng di hari ulang tahun aku yang ke 17. Sampe sholat malem, nangis jungkirbalik eh taunya nggak muncul-muncul juga, even dalem mimpi ajaaaaa.... (mungkin harus sholat setahun penuh kali ya, Pa). Tahun depannya, udah nggak ngarep apa-apa lagi. Yang penting mama dan adek masih bisa ngucapin "Selamat ulang tahun, Mbak". And you? Will be always say that even not sound around, even that day not my birthday.

Selamat ulang tahun, Pa. Semoga aku masih bisa ngucapin itu di tahun-tahun mendatang (nggak pernah lupa kalau 22 Juni is yours). Harapan? Semoga kita masih bisa saling mengingat. Masih bisa ketemu dalam mimpi. Papa bisa ketemu Yang Kung, Ati, Bapak, Fauzan di sana jadi nggak sendirian. Papa berdamai dengan tetangga di makam. Papa nggak kecewa kalau aku lupa sholat, doa, dan ziarah. (Apalagi Pa, aduh aku nggak nemuin kata-kata yang pas. Mungkin kalau kita saling bertemu muka tiap hari, mungkin aku tau persis harapan apa yang aku minta ke Allah untuk dikabulkannya di hari jadimu).

Pa, kalau nanti mama menikah lagi. Izinkan aja ya. Biar ada yang menemin dia kalau nanti aku sama adek udah pada kerja. Dan nanti kalau mama menikah lagi, aku nggak bakal panggil dia "PAPA" kok, papa aku cuma satu yaitu Pak Otty(oh God, gue menuliskan lagi huruf o-t-t-y. Kangen, karena biasanya nulis nama lengkap papa di segala macam dokumen resmi). Papa aku cuma Pak Otty. Cuma satu. Mungkin si Om Burhan akan aku panggil dengan sebutan lain, mungkin akan tetep "OM" atau "Ayah" hmm entahlah aku masih belum kepikiran.

2 comments: