Friday, December 6, 2013

Roasted Chicken Rice, Enough Please!

Demi keimanan dan menjaga perut tetap kenyang gue rela makan tanpa variasi menu di negara tetangga. Semata demi keimanan! Subhanallah...

Hahaha sok iye banget ya. November 2013 kemarin adalah ketiga kalinya gue ke Singapura. Akhirnya, perjalanan (yang lagi-lagi ala backpack-er) kemarin adalah masa terlama gue berkunjung ke Singapura (yeay!). Selama itulah rantai makanan gue diselamatkan oleh menu-menu Melayu yang didominasi nasi dan lauk halalnya. Keduanya sangat membantu gue yang tengah berusaha memupuk pahala lancar menuju surga Ilahi. Subhanallah (lagi)...

Selama empat hari dan empat malam, gue coba bertahan hidup dengan biaya minim (yang setelah dihitung-hitung ‘bengkak’ juga budget-nya. Hoam). Katakanlah dengan maksud biaya hemat, makan berat ala pakai nasi itu sehari cukup dua kali. Kalau belum lapar banget, waktu makan malah cukup sekali. Makan siang yang dirapel waktu sore, jadi kenyangnya bisa sampai malam, hehe.

Kalau direkap, makanan berat yang masuk ke perut gue hanya Roasted Chicken Rice – Roasted Duck Rice – Curry Rice. Sekian... enggak, belum selesai.


Dari empat hari itu, gue berhasil makan Roasted Chicken Rice (setahu gue) termurah di Singapura. Cukup dengan SGD 1.50 gue bisa kenyang, sadis!!! Pengalaman ini baru kali pertama setelah gue dua kali mampir ke Singapore Science Centre di kawasan Jurong East.

Jadi, MRT Station Jurong East stasiun kereta yang cukup besar karena menjadi lokasi pergantian jalur MRT dan berintegrasi dengan bus.  Lantai dua bangunan ini dipergunakan untuk pengunjung yang akan naik MRT garis merah (North South) dan garis hijau (East West). Sementara, lantai satu untuk naik bus berbagai tujuan di Singapura. Ada juga sih yang jual tiket untuk luar kota kayak ke Malaysia gitu.

Mungkin karena lengkapnya jalur transportasi publik di Jurong East, banyak orang yang seliweran. Makanya banyak juga yang pada buka tempat makan dengan beragam jenis menu kuliner. Ada foodcourt, ada kedai-kedai. Kalau yang foodcourt tempatnya lebih enak, bisa duduk, enggak kepanasan, dan variasi menunya banyak. Segala makanan India kayak Roti Prata dan John, Nasi Briyani.

Sedangkan kalau kedai-kedai yang di sepanjang jalur menunggu naik bus lebih diperuntukan pelanggan yang mau bungkus makanan. Karena enggak ada tempat makannya. Cukup lengkap pilihannya. Ada gorengan kayak pastel-pastel gitu, ada yang jual bakut, ada yang sejenis yong tau fu, sampai ada kedai yang hanya jual makanan Filipina.


Harga murah, halal, jadi pilihan gue untuk makan. Roasted Chicken Rice yang gue sebut itu ada di kedai paling pertama setelah turun dari eskalator menuju ke tempat naik bus. Tipe penjual di Singapura: pelayanan cepat! Gue bilang mau menu itu, langsung tangannya sigap masukin nasi ke mangkok segede kobokan air di tukang pecel lele, terus ditambahin dada ayam sebesar telapak tangan yang di`keprek`.

Sayang enggak gue foto tuh nasi ya. Dagingnya emang enggak sebanyak di tempat lain yang jual menu serupa, tapi setelah gue pikir-pikir makan nasinya aja ini sudah cukup bahagia untuk pejalan backpacker :’)

Makannya terus di mana? Bermodal muka tebal dan singkirkan gengsi, gue ngedeprok di pojokan tangga deket kedai Filipino. Itu gue lakukan setelah melihat banyak juga orang yang pada makan pelataran itu. Kebanyakan dari mereka adalah pekerja bangunan yang lagi istirahat sore, makan, sambil ngerokok di pojokan atau balik tanaman.

Ngerokok memang dilarang di beberapa lokasi di Singapura, berdenda besar, dan rokok itu sebungkusnya emang mahal ye di sana. Tapi kayaknya enggak menyurutkan niat orang di Singapura untuk merokok deh. Asal ada tong sampah di pojok salah satu tempat umum dan enggak nyampah puntung rokok, kayaknya oke-oke aja ‘ngudut’.

Balik lagi tentang Roasted Chicken/Duck Rice ini. Banyak kok yang jual, tapi ya harganya enggak semurah itu. Kayak yang gue makan di Glutton’s Bay di kawasan Esplanade itu seporsi dihargai sekitar 4.50 SGD. Bahkan di beberapa tempat lainnya sekitar 6 sampai 7 SGD.

Roasted Duck Rice (7 SGD) di Gluttons Bay, Singapura

Ya, ada harga ada rupa sih. Ada servis dan tempat yang nyaman juga...





0 comments:

Post a Comment