Friday, July 16, 2010

Sadarkan!

Obrolan menarik selalu terjadi sepanjang jalan Sency-BSD. Antara gue, tante gue yang kerja di stasiun TV, dan kadang om yang ikutan nimbrung memberi pemikiran out of the box yang dewasa.

Pembicaraan sepanjang jalan Sudirman malam ini diawali oleh cerita magang gue. Setelah blablabla dan bla, sampailah pada ke-curcol-an gue. Gue bilang nilai semester ini IP gue turun, sebabnya gue failed di satu mata kuliah.

Setelah cerita panjang lebar isi volume diagonal sisi, dicapailah beberapa faktor kenapa penurunan IP itu terjadi:
  1. Kurang sadar. Lupa kalau waktu itu tidak dapat diulang, berjalan cepat, tidak selamanya memihak pada kita. Malesnya gue bangun pagi, harusnya sudah memang harus diubah karena usia ini terus bertambah (dalam hitungan hari akan menjadi 20). Masih merasa gue toh yang menjalani hidup ini. Gue yang punya tubuh, yang tahu kadar kebutuhan istirahat untuk diri gue. Harusnya sudah mulai menata pola hidup yang benar. Benar untuk calon wartawan dan orang yang bekerja di bidang kreatif.
  2. Tanpa wawasan. Hal ini disambungkan dengan kompetisi di dunia kerja. Gue saat ini terlena dengan apa yang orang tua/keluarga berikan. Belum tumbuh pemikiran betapa "amazing"nya jika bertarung dengan orang satu Indonesia untuk memerebutkan satu posisi menjanjikan di pekerjaan. Mungkin saat ini nanti gue memertahankan sebuah jabatan karena butuh duit untuk diri gue, keluarga gue aja. Sedangkan orang lain masih ada yang berjuang keras untuk pekerjaan yang gajinya nggak seberapa untuk kasih makan tetangganya.
  3. No Responsibility. Pekerjaan harusnya memang termasuk dalam dinamika kehidupan. Lo lahir, belajar dari SD sampe kuliah, bekerja cari uang dan passion, inget Sang Pemberi Hidup, kemudian mati. Apapun yang dilakukan harusnya bukan beban, tapi tanggung jawab. Jika dalam komunikasi beban = cost yang serba minus, maka tanggung jawab harus dipandang sebagai reward dari hidup ini. Mengapa selalu berfikir negatif karena beban ini dan itu? Mari menyugesti diri, berhasil menuntaskan tanggung jawab akan membawa kebaikan bagi diri sendiri. Berbalik layaknya boomerang. *Cliche.Too easy to say.
  4. Penuh rasa syukur. Gue selama ini lupa bersyukur, selalu meminta. Mengadah mulu. Iman kosong, mudah terguncang. Cobaan jadi terasa beban, bukan tanggung jawab untuk diselesaikan. Jadi maunya apa?

0 comments:

Post a Comment