Thursday, December 26, 2013

Love You, Olaf!

Please guys, meet Olaf.
Menonton Frozen, film animasi bertemakan semangat Natal membawa kembali pesan positif tentang hidup. Terutama hidup gue. Hidup yang lagi sedikit messy karena habis kontrak bekerja di Lip6, kangen dapat gaji lagi, dan juga kondisi percintaan. Oke alasan yang terakhir paling ‘halah’ ya...

Hahaha.

Gue percaya semua film punya pesan moral. Tapi gue juga percaya enggak tiap orang bisa dapetin sama persis pesan moral pembuat film. Sama persis ya, mungkin pesan moral pihak pembuat film ada di part ke 13 tapi penonton malah nangkep pesan yang ‘dia bingits’ itu di part ke 27. Haha jauh.

Read More

Sunday, December 22, 2013

Completely Confession

I really made it. A completely confession. 

Pengalaman adalah guru yang paling baik. Hari ini pengalaman mengakui, mengatakan kejujuran mengenai suatu hal sudah mengajarkan gue makna ikhlas. Setidaknya ikhlas yang ada dalam persepsi gue. Semoga ini pertanda baik. 

Memang deh, kejujuran itu mahal sekaligus pahit. Mahal karena rahasia sebaiknya tetap jadi rahasia. Sementara pahitnya, karena harus diakui berada di zona nyaman toleransi terhadap diri itu rasanya enak sekali.  

Gue tahu, kamu dipenuhi tanda tanya besar dan menebak-nebak. Butuh pengakuan untuk memastikan sesuatu yang dipertanyakan. Melegakan sekali pastinya ketika pengakuan itu muncul. Iya kan?
Read More

Tuesday, December 17, 2013

Hatta is Our Real Hero!

Menonton film Soekarno yang digemparkan media massa memuat intrik antara pembuat film dengan pihak keluarga presiden pertama Indonesia itu memang menarik. Hari ini, Selasa 17 Desember, seperti kebiasaan sebelumnya, menonton film tanpa direncanakan. Beberapa informasi mengenai intrik ini sudah diketahui, ternyata sampai akhir film gue tidak menemukan bagian mana saja yang dipertentangkan. Tapi berpendapat bahwa ini adalah film sampah. 


Read More

Friday, December 6, 2013

Roasted Chicken Rice, Enough Please!

Demi keimanan dan menjaga perut tetap kenyang gue rela makan tanpa variasi menu di negara tetangga. Semata demi keimanan! Subhanallah...

Hahaha sok iye banget ya. November 2013 kemarin adalah ketiga kalinya gue ke Singapura. Akhirnya, perjalanan (yang lagi-lagi ala backpack-er) kemarin adalah masa terlama gue berkunjung ke Singapura (yeay!). Selama itulah rantai makanan gue diselamatkan oleh menu-menu Melayu yang didominasi nasi dan lauk halalnya. Keduanya sangat membantu gue yang tengah berusaha memupuk pahala lancar menuju surga Ilahi. Subhanallah (lagi)...

Selama empat hari dan empat malam, gue coba bertahan hidup dengan biaya minim (yang setelah dihitung-hitung ‘bengkak’ juga budget-nya. Hoam). Katakanlah dengan maksud biaya hemat, makan berat ala pakai nasi itu sehari cukup dua kali. Kalau belum lapar banget, waktu makan malah cukup sekali. Makan siang yang dirapel waktu sore, jadi kenyangnya bisa sampai malam, hehe.

Kalau direkap, makanan berat yang masuk ke perut gue hanya Roasted Chicken Rice – Roasted Duck Rice – Curry Rice. Sekian... enggak, belum selesai.
Read More