Monday, April 26, 2010

Ice Cream!

Jaman semester satu dulu, gue selalu pulang cepet. Bukan karena madol dari kuliah, tapi emang kelasnya selesai jauh lebih cepet dari kelas-kelas di semester 4 sekarang ini.
Dulu tiap hari pasti aja mampir SMS. Tiap hari!!! Kalau sekarang suruh jalan sambil merem di SMS nyampe kali gue dari ujung Barat sampe Timur. hehehe #sombongunite

Ini foto es krim Pietros Gelato yang dulu sering gue beli. Dulu harganya Rp6.000 aja, sekarang udah naik jadi Rp8.000. Sebel mahal, tapi emang enak :D

Ssstt...! Gue kasih bocoran ya, yang paling enak itu rasa choco mint! Rasa mintnya itu bisa nempel ke langit-langit lidah dan wangi. Enak.. Rasain sendiri deh. Recommended :D
Read More

Saturday, April 24, 2010

My Ideas

Ada beberapa ide yang belum sempat gue katakan ke banyak orang.

Buat tempat menyebrang di bawah tanah.
  1. Karena gue rasa buat zebra cross dan jembatan penyebrangan itu kurang efektif. Kalo zebra cross, bakal membuat kemacetan, oh ok katakanlah mobil2 pada padat merayap. Pengendara mobil mana yang nyaman kalo tiba-tiba harus mengurangi laju kendaraannya karena satu orang (satu orang doang!) nyebrang sembarangan.
  2. Kalo jembatan penyebrangan, waktu bikinnya aja udah makan waktu lama. Lama juga pengendara kendaraan bermotor merelakan satu jalurnya dipakai buat bikin jembatan. Satu jalur berkurang, sedangkan jumlah kendaraan bertambah bahkan selalu menambah setiap harinya. Kedua, karena truk-truk jadi nggak perlu khawtir seberapapun tinggi kontainer mereka.



apa lagi ya? lupa. ntar aja dah kalo inget ditambahin, yg penting yang ini dipublish dulu siapa tau ada sponsor yang mau membiayai bikin tempat nyebrang di bawah tanah :D
Read More

Sunday, April 18, 2010

Half Full of Life

Siang ini di saat makan siang di bakso Tittoti, saya dan mama membicarakan tentang hal esensial dari hidup. Bagian dari hidup beberapa orang. Mungkin mama, tapi bukan saya.

"Jadi menikah, ma?"

"Menurut kamu gimana?" mama menatap mata saya.

"Aku sih nggak apa-apa. Cuma masih nggak bisa ngebayangin aja nanti ada orang baru yang akan masuk ke kehidupan kita, bertiga." saya membuang mata. "Aku menemukan mama dan papa itu dalam satu paket. Kalian berdua, selalu berdampingan. Mungkin akan susah ketika nanti yang aku liat di samping mama itu bukan papa. Bukan yang dulu aku bayangkan akan selamanya bersama hingga akhir. Dari kecil aku nggak pernah aja bayangin akan ada pernikahan kedua. Apa bayangan mama dulu, ketika menikah dengan papa? Pernah nggak kebayang kalo ternyata yang mama nikahi dulu itu bukan jodoh (sampai mati) mama?"

Saya, mungkin kita. Tidak ada yang akan tahu bahwa 20 tahun lagi, mungkin kita akan menikah dengan teman yang tidak pernah kita ajak berbicara intens dulu. Teman sekali lewat. Teman asal kenal. Tapi pasangan dan calon pasangan kita ini dulu saling kenal.

Kisah hidup kita hanya tercatat di AD/ART perjanjian kita sama Tuhan. Kalaupun ada ahli nujum yang bisa nyontek, pasti contekkannya ada ngawurnya. Tuhan pasti menutup rapat-rapat lembaran janji itu. Yang boleh liat cuma yang tanda tangan, kita perseorangan dan Tuhan. Bahkan malaikat pun cuma suruhan, bukan pengambil keputusan takdir, bukan yang membaca.
Read More

Webcam

Terima kasih sudah tiba-tiba kembali datang. Itu menyenangkan. :)

I am not speechless. I do not.
Seminggu kemarin, UTS dalam galau. Galau gara-gara kamu. Kamu yang seakan menyindir saya, karakter Final Fantasy itu lho. Saya yakin kamu tahu, kita 3 tahun saling tahun meski bukan kenal. Saya yakin kamu tahu... atau saya yang menjadi Leo ke-geer-an?

Tadi malam, tepatnya jam 23.00 malam hingga pukul 01.56 pagi ini. Menyenangkan kala kamu yang menyapa duluan. Saya kira obrolan malam ini hanya akan diwarnai dengan "hoo", "ngek" atau "ngok" nya kamu. Ternyata saya salah. Kamu banyak berceloteh lagi. *Saya tidak bisa berhenti tersenyum saat ini*

Terima kasih sudah menjadi teman chating dan ber-webcam ria yang sangat menyenangkan. Oh God, Kami webcaman! Sesuatu yang tidak pernah saya bayangkan akan terjadi dalam perbincangan kita di dunia maya. :)) *Senyum ini semakin terkembang*
Meski terbatas pada resolusi kamera yang ada, kebahagiaan ini tetap luar biasa. Magic!

Minggu lalu, ketika kamu ceritakan tokoh FF itu. Saya jatuh. Jatuh karena mendengar apa yang saya selalu nantikan, cerita yang keluar dari mulutmu. Selama UTS, saya berusaha untuk membangun mood. Lupakan cerita karakter darimu itu sejenak, berfokus pada ujian. Saya kira memang sudah selesai. Tidak akan ada pembicaraan antara kita lagi. Keceplosan namamu, saya selalu menggigit bibir bawah, biar menjadi cara melupakan yang tersakiti. Sakit hingga kapok menyebut namamu. Hampir berhasil. Hingga akhirnya malam ini.
Webcam ini gila. Bercerita banyak tentang ruang pribadi saya dan kamu. Saya dengan senang hati dan yakin, tur kamar yang saya berikan ke kamu tidak akan berakhir menyakitkan.

Kamu Gemini, lambangnya kembar. Apakah kamu memiliki dua kepribadian? Seminggu lalu begitu cuek, hari ini sangat talk active. Itu pertanyaan terbesar saya.
Read More

Friday, April 9, 2010

Thursday, April 1, 2010

Bobrok!

Saya tidak berhak marah, karena marah untuk hal itu bukan kapasitas saya.

Saya, kami sedang mengadakan pameran fotografi. Salah satu hajatan besar dari rangkaian unit kegiatan mahasiswa Fotografi yang saya tekuni. Saya anggap ini kali pertama kami menggarapnya secara besar-besaran. Serangkaian acara disusun. Tidak terbatas pada eksibisi foto saja, tapi juga pemutaran film dan musik akustikan di lobby kampus.

Diam (tidak) berarti emas. Sejak awal telah dibentuk kepanitiaan. Semua jelas terbagi-bagi. Semua punya tugas, semua punya tanggung jawab. Tidak ada yang bertanya tentang tugas masing-masing seksi. Berarti semua mengerti. Dan seharusnya semua mengerti. Jika tidak silakan bertanya (dari awal).

Inisiatif berubah jadi ini tugas siapa. H-1, bangun papan eksibisi. Oke lah, tidak banyak yang bisa hadir mengulur keringat karena itu hari minggu. Saya paham. Kegiatan keagamaan tidak bisa jadi nomer dua kan? :)
Hari pertama. Namanya juga hari pertama, beberapa hal masih tampak jauh dari sempurna. Masih ada kurang ini dan itu. Apakah ada yang berbulat tekad untuk menjadikan pameran ini sempurna?
Hari kedua. Surut. Manusia-manusia yang kemarin "setor muka", hari ini mungkin masih "narik muka". Tapi mulai berdatangan ketika workshop dimulai.
Hari ketiga. Makin sedikit yang setor muka. Semua seakan lupa kalau masing-masing punya tanggung jawab. Yang turun tangan, lagi-lagi harus kami, angakatan satu dan dua. Benci sekali jadinya. Tidak ada kerjasama. Kalau besok masih begini, sebaiknya kami buat AD/ART yang jelas untuk UKM ini.

Saya seperti ditampar. Sang ketua acara langsung turun tangan dalam kegiatan perizian dan perlengkapan. Tidak ada inisiatif. Semua harus dikomunikasikan secara verbal dulu, baru bergerak.

Ayolah teman, ini pameran bersama. Tugas lo bukan cuma setor foto! Urus juga dong foto lo, kelangsungan pameran dari foto-foto kita. Mana rasa kebersamaannya? Katanya together we learn. Kenapa kita tidak bersama-sama belajar mendukung satu sama lain?
Read More